Cara Mudah Pembibitan Jamur Tiram
09.06 | Author: hendra


POTENSI JAMUR yang tak kunjung padam, semakin memikat para pecinta agribisnis
untuk mencoba menggeluti usaha satu ini.
Bagaimana mudahnya berbisnis Jamur ini akan kami kupas tuntas bersama ahlinya,





Budidaya jamur tiram saat ini memang sedang banyak diminati pasar. Prospek ekonomi yang cukup baik, menjadikan budidaya jamur tiram sebagai peluang usaha baru yang cukup menjanjikan. Luasnya pasar yang ada saat ini juga menjadi poin penting dari peluang usaha ini.

Budidaya jamur tiram sendiri tidaklah sulit, hanya membutuhkan media tumbuh yang biasanya disebut dengan baglog, suhu udara dan kelembapan yang teratur, serta penyiraman yang teratur. Sehingga banyak orang awam juga dapat memulai budidaya jamur tiram ini.

Untuk menjalankan usaha ini yang penting adalah proses pembibitan jamur sebelum dilakukan budidayanya. Langkah awal yang disiapkan dalam memulai pembibitan jamur tiram ini adalah menyiapkan media tanam jamur. Bahan utama media jamur adalah serbuk kayu sengon. Atau dapat juga menggunakan serbuk kayu jenis lain asalkan bukan jenis kayu yang beracun. Berikut adalah cara mudah pembibitan jamur tiram selengkapnya.

I. Pembuatan Media Baglog Jamur

Mulanya bekatul dicampur rata dengan dolomite (kapur pertanian), lalu digelar secara merata di lantai dengan komposisi bekatul 15%, dolomite 2%. Kemudian serbuk gergaji yang sudah mengandung air ±60%, digelar rata diatas campuran bekatul-dolomit, dengan komposisi serbuk gergaji 83%.

Setelah itu di aduk rata. Pengadukan dilakukan minimal 3x, sehingga adukan menjadi homogen. Kemudian adukan yang telah homogen ditutup dengan plastic atau terpal dan biarkan selama 24 jam, bertujuan agar terjadi fermentasi campuran.

II. Pembungkusan Media Baglog

Media yang telah di fermentasi dimasukkan de dalam wadah plastik sambil dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pengepressan agar kepoadatan maksimal.

Media yang tadi telah dipress, dipasangkan cinicn dan ditusuk menggunakan kayu yang nantinya berfungsi sebagai tempat bibit jamur yang akan ditanam. Kemudian setelah itu dipasangkan kapas dan ditutup. Fungsi tutup agar pada saat pengovenan atau proses sterilisasi, kapas tidak basah oleh uap air. Dan setelah itu media siap disterilkan.

                                                               

III. Pensterilisasi Media Baglog


Media dimasukkan ke dalam krat yang telah disediakan, dan disusun di dalam ruang oven. Setelah ruang oven penuh, pintu ditutup rapat agar tidak terajdi kebocoran. Kemudian api dinyalakan di bawah ketel uap, biarkan menyala terus sampai suhu di dalam oven mencapai 95ºC atau minimal waktu pengovenan 8 jam. Setelah suhu yang dibutuhkan tercapai, biarkan oven tetap tertutup selama 12 jam.

IV. Pembibitan Media Baglog Jamur

Siapkan botol bibit F3 jamur dan peralatan pengduk bibit, lalu disterilkan menggunakan alkohol dan dibakar. Kemudian media jamur yang ada di dalam oven dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam ruangan inokulasi atau pembibitan. Setelah selesai, ruangan disterilkan. Sementara itu tangan                                                                  dan pakaian petugas pembibit juga disterilkan dengan alkohol.

Bibit F3 jamur yang berada di dalam botol diaduk menggunakan alat pengaduk. Kemudian kapas media jamur dibuka selanjutnya bibit F3 dituang ke dalam media sampai penuh, diguncang dan langsung ditutup kembali.

Pembibitan telah selesai dilakukan. Dan kemudian media dipindah ke ruang inkubasi.

V. Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah masa pertumbuhan miselium jamur di dalam media jamur. Pertumbuhan miselium ditandai dengan serat putih, yang dimulai dari tempat awal bibit ditanam dan terus berkembang.
|
This entry was posted on 09.06 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: