Minum secangkir kopi di pagi hari ternyata tak hanya sekedar rutinitas, tetapi bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Mengapa? Karena kopi merupakan stimulan atau perangsang dalam arti positif, yaitu secangkir kopi bisa mengawali hari yang baru dengan penuh semangat, karena tubuh terasa lebih segar sehingga gairah kerja meningkat. Hal ini disebabkan di dalam kopi terdapat zat yang dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi yang disebut dengan kafein.
KAFEIN
Kafein merupakan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal sebagai metilsantin, sedangkan bagian lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang terdapat secara alamiah dalam 63 jenis species tumbuhan. Dan salah satu sumber utama kafein adalah kopi.
Kafein memang masuk dalam golongan zat yang punya kemampuan menstimultan otak. Kalau dipisahkan dari zat-zat lainnya, kafein aslinya berbentuk bubuk putih dengan rasa agak pahit, namun bagi pemakainya akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk berperang melawan rasa lelah, karena munculnya semangat yang tinggi.
PENGARUH KOPI BAGI OTAK
Disamping memberi kebugaran pada tubuh, ternyata kopi bisa membantu berpikir lebih cepat, Orang yang akan melakukan wawancara pekerjaan atau memberikan presentasi, jika minum kopi 15 menit atau 30 menit sebelum acara dilakukan, hasilnya akan cukup lumayan, karena kafein dalam kopi ternyata mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak
Para pelajar dan mahasiswapun begitu percaya dengan minum kopi sebelum mereka belajar, bisa membuat daya ingat mereka menjadi tajam, semua yang dipelajari seakan-akan mudah untuk diserap. Sebuah fenomena yang bukan sekedar sugesti belaka, tetapi bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengapa kafein dapat mempertajam daya ingat? Salah satu yang membuat orang mudah tidur adalah peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh receptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Dan ternyata kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan receptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh. Seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena receptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam. Kafein dapat mencapai otak dan masuk sistim saraf melalui aliran darah dalam waktu 15 menit setelah seseorang minum kopi.
Setiap yang berlebihan pasti tidak baik akibatnya. Demikian juga dengan minum kopi yang berlebihan akan berpotensi untuk mengundang penyakit, seperti sulit tidur (insomnia), sakit kepala yang hebat, jantung berdebar-debar, bahkan kepanikan akan timbul terutama pada orang-orang yang sensitif. Minum kopi 1 hari sebanyak 1000 mg atau setara dengan 8-10 cangkir sudah dapat dikategorikan sangat berlebihan.
Kopi, yang sering dituding sebagai kambing hitam timbulnya penyakit, ternyata mempunyai sisi yang positif. Oleh karena itu jangan langsung percaya dengan cerita yang beredar tentang dampak negatifnya kafein. Teruslah minum kopi demi kebugaran Anda, jangan berlebihan, minum kopi dengan kadar kafein hingga 240 mg per hari, dan Anda akan tetap sehat. (/rit)
|
Telah disadari bahwa pada umumnya pestisida merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Namun demikian, pestisida juga dapat memberikan manfaat, sehingga pestisida banyak digunakan dalam pembangunan di berbagai sektor, termasuk pertanian. Memperhatikan manfaat dan dampak negatifnya, maka pestisida harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak negatif yang sekecil-kecilnya.
Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan menggunakan pestisida banyak dilakukan secara luas oleh masyarakat, karena pestisida mempunyai kelebihan dibandingkan dengan cara pengendalian yang lain, yaitu:
o dapat diaplikasikan secara mudah;
o dapat diaplikasikan hampir di setiap tempat dan waktu;
o hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat;
o dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat; dan
o mudah diperoleh, dapat dijumpai di kios-kios pedesaan sampai pasar swalayan di kota besar.
Di samping memiliki kelebihan tersebut di atas, pestisida harus diwaspadai karena dapat memberikan dampak negatif, baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:
o keracunan dan kematian pada manusia; ternak dan hewan piaraan; satwa liar; ikan dan biota air lainnya; biota tanah; tanaman; musuh alami OPT;
o terjadinya resistensi, resurjensi, dan perubahan status OPT;
o pencemaran lingkungan hidup;
o residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen; dan
o terhambatnya perdagangan hasil pertanian.
Di antara berbagai dampak negatif penggunaan pestisida tersebut di atas, masalah residu pestisida pada hasil pertanian dewasa ini mendapat perhatian yang makin serius bagi kepentingan nasional maupun internasional. Hal tersebut disebabkan oleh;
o makin meningkatnya kesadaran individu (konsumen) tentang pengaruh negatif residu pestisida pada hasil pertanian terhadap kesehatan manusia. Kesadaran ini telah muncul di negara-negara maju dan meluas ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Konsumen akan memilih hasil pertanian yang aman konsumsi (dalam hal ini yang bebas pestisida) atau kalau mengandung residu pestisida, maka kadarnya masih di bawah batas toleransi.
o makin ketatnya persyaratan keamanan pangan, yang berakibat pada meningkatnya tuntutan terhadap mutu pangan (kualitas produk).
o terjadinya hambatan perdagangan hasil pertanian terutama dalam ekspor.
|
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tanaman membutuhkan beberapa unsur hara yang meliputi: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Unsur hara essensial ini berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (1) unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar disebut Unsur Hara Makro, dan (2) unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil disebut Unsur Hara Mikro. Unsur hara makro meliputi: N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro meliputi: Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl.
Mekanisme Penyediaan Unsur Hara
Penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu: (1) tersedia dari udara, (2) tersedia dari air yang diserap akar tanaman, dan (3) tersedia dari tanah. Beberapa unsur hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Unsur hara yang tersedia dari air (H2O) yang diserap adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam bentuk molekul oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan tanaman tersedia dari dalam tanah.
Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:
1. Aliran Massa (Mass Flow)
2. Difusi
3. Intersepsi Akar
Mekanisme Aliran Massa
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama masa hidup tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).
Mekanisme Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara pada permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa pergerakan unsur hara yang terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara difusi. Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor (90,9%) dan kalium (77,7%).
Mekanisme Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya. Kedua mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang berada dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan koloid organik. Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini adalah: kalsium (28,6%).
|
POTENSI JAMUR yang tak kunjung padam, semakin memikat para pecinta agribisnis
untuk mencoba menggeluti usaha satu ini.
Bagaimana mudahnya berbisnis Jamur ini akan kami kupas tuntas bersama ahlinya,
Budidaya jamur tiram saat ini memang sedang banyak diminati pasar. Prospek ekonomi yang cukup baik, menjadikan budidaya jamur tiram sebagai peluang usaha baru yang cukup menjanjikan. Luasnya pasar yang ada saat ini juga menjadi poin penting dari peluang usaha ini.
Budidaya jamur tiram sendiri tidaklah sulit, hanya membutuhkan media tumbuh yang biasanya disebut dengan baglog, suhu udara dan kelembapan yang teratur, serta penyiraman yang teratur. Sehingga banyak orang awam juga dapat memulai budidaya jamur tiram ini.
Untuk menjalankan usaha ini yang penting adalah proses pembibitan jamur sebelum dilakukan budidayanya. Langkah awal yang disiapkan dalam memulai pembibitan jamur tiram ini adalah menyiapkan media tanam jamur. Bahan utama media jamur adalah serbuk kayu sengon. Atau dapat juga menggunakan serbuk kayu jenis lain asalkan bukan jenis kayu yang beracun. Berikut adalah cara mudah pembibitan jamur tiram selengkapnya.
I. Pembuatan Media Baglog Jamur
Mulanya bekatul dicampur rata dengan dolomite (kapur pertanian), lalu digelar secara merata di lantai dengan komposisi bekatul 15%, dolomite 2%. Kemudian serbuk gergaji yang sudah mengandung air ±60%, digelar rata diatas campuran bekatul-dolomit, dengan komposisi serbuk gergaji 83%.
Setelah itu di aduk rata. Pengadukan dilakukan minimal 3x, sehingga adukan menjadi homogen. Kemudian adukan yang telah homogen ditutup dengan plastic atau terpal dan biarkan selama 24 jam, bertujuan agar terjadi fermentasi campuran.
II. Pembungkusan Media Baglog
Media yang telah di fermentasi dimasukkan de dalam wadah plastik sambil dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pengepressan agar kepoadatan maksimal.
Media yang tadi telah dipress, dipasangkan cinicn dan ditusuk menggunakan kayu yang nantinya berfungsi sebagai tempat bibit jamur yang akan ditanam. Kemudian setelah itu dipasangkan kapas dan ditutup. Fungsi tutup agar pada saat pengovenan atau proses sterilisasi, kapas tidak basah oleh uap air. Dan setelah itu media siap disterilkan.
III. Pensterilisasi Media Baglog
Media dimasukkan ke dalam krat yang telah disediakan, dan disusun di dalam ruang oven. Setelah ruang oven penuh, pintu ditutup rapat agar tidak terajdi kebocoran. Kemudian api dinyalakan di bawah ketel uap, biarkan menyala terus sampai suhu di dalam oven mencapai 95ÂșC atau minimal waktu pengovenan 8 jam. Setelah suhu yang dibutuhkan tercapai, biarkan oven tetap tertutup selama 12 jam.
IV. Pembibitan Media Baglog Jamur
Siapkan botol bibit F3 jamur dan peralatan pengduk bibit, lalu disterilkan menggunakan alkohol dan dibakar. Kemudian media jamur yang ada di dalam oven dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam ruangan inokulasi atau pembibitan. Setelah selesai, ruangan disterilkan. Sementara itu tangan dan pakaian petugas pembibit juga disterilkan dengan alkohol.
Bibit F3 jamur yang berada di dalam botol diaduk menggunakan alat pengaduk. Kemudian kapas media jamur dibuka selanjutnya bibit F3 dituang ke dalam media sampai penuh, diguncang dan langsung ditutup kembali.
Pembibitan telah selesai dilakukan. Dan kemudian media dipindah ke ruang inkubasi.
V. Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah masa pertumbuhan miselium jamur di dalam media jamur. Pertumbuhan miselium ditandai dengan serat putih, yang dimulai dari tempat awal bibit ditanam dan terus berkembang.
|
kreasikan berbagai sumber daya yang ada, dari yang gak butuh, jadi butuh.., dan dari yang gak penting, jadi penting banget.., yaaa kaya' gini contohnya.. teman-teman.
Pisang merupakan buah yang banyak mengandung vitamin C, A, mineral, serat dan kandungan gizi lain yang bermanfaat untuk tubuh. Orang sudah banyak mengakui kelezatan dan kandungan gizi pada buah pisang. Namun belum banyak yang melirik kelezatan kulit pisang. Selama ini orang hanya menikmati buahnya saja.
Kulit pisang merupakan hasil samping dari pemanfaatan pisang yang dapat dijadikan makanan ringan seperti keripik kulit pisang. Walaupun kulit pisang merupakan hasil samping, namun kandungan gizinya tak kalah dari buahnya. Kulit pisang mengandung serat yang cukup tinggi, vitamin C, B, kalsium, protein, dan karbohidrat.
Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Manfaat kulit pisang dapat dinikmati dalam keripik kulit pisang. Hal ini menjadi peluang bisnis baru. Para pengusaha keripik pisang tidak perlu ragu untuk memanfaatkan kulit pisang menjadi olahan keripik kulit pisang. Kelezatan keripik kulit pisang tak kalah dengan keripik pisang. Untuk memberikan variasi rasa, taburkan bumbu tabor pada keripik kulit pisang. Pilih bumbu tabur aneka rasa untuk memberikan sensasi rasa yang berbeda.
Keripik kulit pisang dapat dikemas dalam kemasan plastic PP (Poliprophilen). Pilihlah plastic PP dengan ketebalan yang cukup agar produk tetap renyah. Pengemasan sebaiknya menggunakan sealer (penyegel), jangan menggunakan lilin. Berilah label pada kemasan plastic. Sebaiknya label tidak dimasukkan dalam kemasan sehingga kontak langsung dengan produk. Hal ini dilakukan untuk menjaga sanitasi dan higienitas produk.
Berikut adalah cara pembuatan keripik kulit pisang :
Bahan
1. Kulit pisang
2. Air kapur
3. Garam
4. Gula
5. Tepung
Cara pembuatan :
1. Siapkan kulit pisang dan cuci hingga bersih.
2. Buat larutan kapur dengan mengambil setengah sendok teh kapur ke dalam 1 liter air.
3. Rendam kulit pisang dalam larutan air kapur selama 20 menit.
4. Buat larutan garam dengan mengambil satu sendok teh garam dan dilarutkan dalam satu liter air.
5. Kemudian rendam kulit pisang dalam larutan garam selama 20 menit
6. Buat larutan gula dengan mengambil 3 sendok makan gula dan dilarutkan dalam satu liter air.
7. Rendam kulit pisang dalam larutan gula selama 20 menit.
8. Jemur kulit pisang hingga kering (8 jam) .
9. Goreng kulit pisang kering hingga kuning kecoklatan.
10. Jika menginginkan penggorengan dengan tepung, lakukan kembali langkah nomor 4-7 dan masukkan kulit pisang
dalam adonan tepung.
11. Setelah terlihat keripik pisang mulai berwarna kuning, angkat dari penggorengan dan tiriskan.
12. Sajikan keripik kulit pisang dengan minuman hangat sebagai hidangan di sore hari.
|
Biasanya Umbi talas (Colocasia esculenta) atau nama jawanya lebih dikenal dengan sebutan Entik ini, dapat dinikmati dengan cara direbus atau digoreng. Namun, sesungguhnya kegunaan talas tidak hanya sebatas itu. Tumbuhan talas ternyata memiliki berbagai khasiat obat. Menurut Prof. Hembing Wijayakusuma, umbi talas memiliki efek farmakologis anti pembengkakan (antiswelling). Kandungan kimia yang ada dalam tumbuhan ini adalah zat besi, kalsium, garam fosfat, protein, vitamin A dan B. Bagian yang bisa dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh bagian tumbuhan. Talas juga berfungsi mengatasi diare.
Di Indonesia tanaman talas bisa dijumpai paling banyak di Bogor, Malang, dan Bali walaupun talas bisa dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m diatas permukaan laut, baik liar maupun di tanam.
Seringkali talas menyebabkan gatal ketika kita memakannya. Untuk mengatasinya, cuci talas sebelum dikupas. Apabila talas dicuci setelah dikupas, maka lendir akan keluar dan menimbulkan gatal.
Dari berbagai uraian diatas, dapat kita lihat begitu banyak manfaat dari umbi talas tersebut. Hal itulah yang dapat kita jadikan peluang usaha untuk dapat membuat olahan talas yang memiliki nilai jual lebih. Seperti memulai dengan berbisnis camilan stik talas, dengan bentuk yang panjang dan pipih, dan ketika dikunyah berbunyi “kress” ini, sangat menggugah selera bagi sebagian masyarakat yang memiliki hoby menikmati camilan. Camilan jenis stik ini layak untuk diperhitungkan, tampilan yang menarik berbentuk kotak kecil memanjang dan biasanya stik talas ini berwarna kuning. Camilan stik talas ini biasa kita jumpai dalam kemasan plastik.
Modal yang Dibutuhkan
Modal Tetap
Mesin sealer (perekat plastik)
Tas motor (untuk membawa produk di motor)
Modal Operasional
Plastik 0,5 Ons
Platik ukuran 2 kg
Kertas label
Potensi Pasar
Binis camilan berbentuk stik ini memang sudah banyak pemainnya, namun celah pasar masih terbuka lebar. Kunci sukses bisnis ini ada pada rasa dan kemasan. Jika Anda berhasil mengolah lebih variatif baik rasa ataupun kemasan, maka dapat dipastikan bahwa usaha Anda akan segera menuai keuntungan. Untuk penjualannya, ada banyak cara yang dapat dilakukan, mulai dari toko oleh-oleh (kemasan 500 gr-1000 gr), swalayan, toko kelontong, maupun kantin sekolah (kemasan 100 gr-300gr).
Keunggulan Camilan Stik
Target pasar yang dituju adalah anak-anak. Anda perlu tahu, pasar anak-anak tidak pernah mengalami penurunan asalkan Anda pintar mempertahankan kualitas.
Tidak memerlukan strategi khusus. Pada masa-masa awal merintis usaha ini, siapkan mental baja untuk menawarkan dagangan dari satu toko ke toko lain.
Modal di luar dagangan cukup sepeda motor milik sendiri dan tas kanvas untuk membawa dagangan.
Tak perlu repot untk membuat camilan stik sendiri. Cari supplier bahan jadi di toko grosir camilan, Anda tinggal mengemasnya kembali. aseek kaaan..., bisa jga dimakan buat cemilan sendiri...
|
Singkong merupakan tanaman ‘rakyat’ yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Dahulu makanan ini terkenal dengan makanan kelas menengah bawah, yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat desa.
Namun saat ini image itu tidak berlaku. Seiring berkembangnya jaman singkong kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Karena telah banyak hadir makanan dengan olahan singkong yang berubah menjadi makanan modern.
Dan salah satu makanan modern yang dibuat dari hasil olahan singkong adalah pizza. Apa jadinya jika makanan khas Italia yang terkenal sebagai makanan elite dipadukan dengan singkong?. Pasti akan menciptakan cita rasa baru yang unik.
Nah, jika Anda penasaran ingin mencoba bagaimana mewahnya rasa pizza singkong, perpaduan makanan dua dunia ini, ada baiknya Anda mencobanya dirumah, siapa tahu dapat dikembangkan menjadi peluang usaha baru.
Bahan Pizza:
100 gram singkong disawut/parut kasar, kemudian dikukus
1 butir telur ayam, kocok
1 lembar roti tawar
2 sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
Topping:
50 gram daging giling, tumis hingga matang
50 gram wortel, potong dadu 1 cm, rebus sebentar
25 gram paprika hijau iris tipis
25 gram keju parut
1/2 buah tomat, iris dadu
1 sendok makan margarin
25 gram bawang bombay, cincang halus
2 siung bawang putih, cincang halus
1 sendok makan tepung terigu
100 cc susu
1/8 sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
1/8 sendok teh oregano
1/8 sendok teh pala bubuk
1 lembar bayleaf
Cara membuat:
Pizza: campur singkong dengan telur kocok, tambahkan garam dan merica, aduk rata. Siapkan alas/cetakan pizza, olesi minyak. Letakkan adonan singkong di atasnya dan ratakan permukaannya.
Topping: tumis dengan margarin, bawang bombay, bawang putih hingga matang. Masukkan tepung terigu dan susu sedikit demi sedikit. Tambahkan daging giling, garam, merica, pala bubuk dan bayleaf. Aduk rata. Angkat.
Tuang dan ratakan adonan isi di atas adonan singkong. Taburi paprika, tomat, keju parut.
Panggang dalam oven sampai kuning kecokelatan. Angkat. Sajikan hangat.
|
Siapa tak kenal brownies??. Cake cokelat yang bantat atau kenyal, dengan rasa khasnya yang manis dan legit. Makanan ini sempat menjadi santapan terkenal karena ada beragam model pengolahannya. Mulai dari brownies oven sampai kukus. Selama ini yang kita tahu brownies di buat dengan bahan dasar tepung terigu. Lalu bagaimana jika cake hitam manis ini dibuat dengan menggunakan tepung singkong?? Apakah rasa dan bentuknya akan tetap sama??
Ternyata dari pengakuan beberapa masyarakat yang pernah merasakan brownies singkong ini, mereka mengaku justru rasanya lebih enak dari pada brownies yang menggunakan tepung terigu. Wah, pasti kira-kira apa saja kelebihan yang terdapat di tepung singkong ini, sehingga menjadi alternatif pengganti tepung terigu.
Pada dasarnya secara penggunaan tepung singkong lebih irit dibandingkan dengan tepung terigu. Jika dilihat dari teksturnya, tepung singkong memiliki tekstur yang lebih padat, ini yang membuat irit dalam penggunaannya tepung singkong. Misalnya, untuk membuat satu adonan kue dibutuhkan 200 gr tepung terigu. Sedangkan dengan tepung singkong hanya diperlukan 150 gr. Selain itu, tepung singkong mempunyai kadar air lebih sedikit sehingga brownies cepat matang saat dikukus, ada lagi beberapa hal yang membuat tepung singkong ini mejadi pengganti tepung terigu. Yaitu kadar gula lebih tinggi sehingga irit penggunaan gula, rasanya netral sehingga gampang menyerap penambah rasa apa pun, dan yang paling menguntungkan harganya lebih murah, tepung terigu dijual dengan harga Rp 7 ribu – Rp 10 ribu per kilogram, sedangkan tepung singkong Rp 5 ribu/kg.
Ada lagi, jika dilihat dari daya tahannya, tepung singkong dapat disimpan hingga setahun sedangkan tepung terigu baru sebulan sudah kutuan. Setelah diolah menjadi brownies, brownies singkong mampu bertahan 12 hari di luar lemari es, sedangkan browines terigu hanya selama seminggu (di dalam kulkas, baik brownies singkong maupun brownies terigu mampu bertahan selama sebulan, red.).
Namun, sayangnya dari segi ketersediaan, tepung singkong belum sebanyak tepung terigu. Maklum, pabrik pengolahannya baru ada tiga yaitu di Trenggalek (Jawa Timur), Lampung, dan Karawang (Jawa Barat). Selain itu, sebagian besar tepung singkong yang dihasilkan lebih banyak digunakan untuk memenuhi pasokan berbagai industri makanan di luar Pulau Jawa.
Apakah Anda tertarik membuat brownies dari tepung singkong dengan olahan lain??. Yang mungkin bahan dasarnya dapat lebih mudah di dapat dan pastinya rasanya tidak kalah enak. Siapa tahu bisa menjadi peluang sukses bisnis rumahan Anda.
|
satu lagi produk NATA tak ada habisnya....
Pencemaran akibat air limbah tahu merupakan masalah utama yang mengganggu kesehatan lingkungan. khususnya pada musim kemarau. Selama ini air limbah tahu tersebut belum pernah dimanfaatkan sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar industri. Air limbah tahu adalah air sisa penggumpalan tahu (whey tofu) yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu (Lestari, 1994).
Air limbah tahu masih mengandung bahan-bahan organik seperti protein, lemak dan karbohidrat yang mudah busuk sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap (Shurtleft dan Aoyogi, 1975). Jika ditinjau dari komposisi kimianya, ternyata air limbah tahu mengandung nutrien-nutrien (protein, karbihidrat, dan bahan-bahan lainnya) yang jika dibiarkan dibuang begitu saja ke sungai justru dapat menimbulkan pencemaran. Tetapi jika dimamfaatkan akan menguntungkan perajin tahu atau masyarakat yang berminat mengolahnya.
Limbah air tahu (whey tahu) selain mengandung protein juga mengandung vitamin B terlarut dalam air, lestin dan oligosakarida. Whey tahu mempunyai prospek unutk dimamfaatkan sebagai media fermentasi bakteri, diantaranya bakteri asam asetat Asetobacter sp termasuk bakteri Asetobacter xylinum. Asetobacter xylinum dapat mengubah gula subtat menjadi gelselulosa yang biasa dikenal dengan nata.
Dengan pertolongan bakteri tersebut (Asetobacter xylinum) maka komponen gula yang ditambahkan ke dalam subtrat air limbah tahu dapat diubah menjadi suatu bahan yang menyerupai gel dan terbentuk di permukaan media. Menurut hasil penelitian micorbial cellulose ini nata selain untuk makanan, sekarang (teruatma di Jepang) telah dikembangkan untukt keperluan peralatan-peralatan yang berteknologi tinggi, misalnya untuk membran sound system.
Pemanfaatan air limbah industri tahu untuk produk pangan yang digemari masyarakat merupakan alternatif terbaik yang dapat ditawarkan kepada pengusaha tahu. Selama ini mereka hanya memproses kedelai menjadi tahu serta susu kedelai dan membuang seluruh limbah pabrik. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa limbah tersebut tidak bernilai ekonomis sama sekali. padahal pemanfaatan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar industri dengan adanya industry UKM baru berupa pemanfaatan limbah tahu menjadi nata de soya.
Limbah tahu mempunyai peluang ekonomis dan potensi gizi yang baik bila diolah menjadi produk pangan nato de soya. Oleh karena itu, pengembangan model usaha nata de soya perlu dilakukan guna mengatasi pencemaran lingkungan di wilayah pemukiman sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk membina pengusaha tahu dalam masyarakat di sekitar industri tahu dalam hubungannya dengan proses produksi, pengemasan dan pemasaran nata de soya.
Salah satu produk pangan asal air limbah tahu yang mempunyai prospek baik adalah pembuatan nata. Hal ini mengingat bahan pangan tersebut banyak digemari dan telah mampu mendapat pasaran baik di Indonesia maupun luar negri. Selama ini nata de coco telah merebut hati masyarakat tetapi sebagian besar belum mengetahui tentang produk nata yang berasal dan air limbah tahu yaitu nata de soya padahal produk ini mempunyai rasa yang lebih enak daripada nata de coco disamping kandungan selulosa dan proteinnya juga jauh lebih tinggi (Basrah Enie dan Supriatna, 1993; Lestari, 1994).
Nata de Soya merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terasa langsung kerugiannya bagi manusia. Pembuatan Nata de Soya sama dengan Nata de Coco, bedanya hanya pada medianya yaitu limbah air kedelai dengan limbah air kelapa.
Pengertian nata de soyaNata de Soya atau sari Nata kedelai adalah sejenis makanan dalam bentuk Nata, padat, putih dan transparan, merupakan makanan penyegar dan pencuci mulut, yang dapat dicampur dengan fruit coctail, es cream atau cukup ditambah sirup saja.
Nata de Soya dibentuk oleh bakteri “Acetobacter xylinum” yang merupakan bakteri asam asetat bersifat aerob, pada media cair dapat membentuk suatu lapisan yang dapat mencapai ketebalan beberapa centimeter, kenyal, putih dan lebih lembut dibanding Nata de Coco.
Cara pembuatan nata de soyaTeknologi pembuatan nata de soya cukup sederhana karena semua bahan baku
baik limbah tahu maupun enzimnya yaitu Asetobacter xylinum semuanya dapat
diperoleh dengan mudah.
Bahan:
2 lt air tahu
Bahan A — 1,6 gr NPK
0,8 gr ZA
0,8 gr Asam sitrat
50 gram Gula pasir
Bahan B –5 ml Cuka glasial 96%
Bahan C — 10% Bibit Nata (Starter)
Cara Membuat:Saring air tahu.
Masukkan Bahan A (NPK, ZA, Asam sitrat, Gula pasir) kedalam air tahu.
Panaskan campuran di atas sampai mendidih — 5 menit.
Masukkan Bahan B (Cuka glasial), api dimatikan.
Masukkan dalam wadah steril/bersih, tutup dengan kain/kertas koran.
Setelah dingin masukkan Bahan C (Starter/bibit nata), campur hingga homogen.
Simpan selama 1 – 2 minggu. Selama penyimpanan TIDAK BOLEH DIGOYANG, karena nata terbentuk akan mengendap dan akan terbentuk nata baru di permukaan lagi sehingga nata yang dihasilkan tidak kompak (berupa lapisan-lapisan tipis).
Setelah 1 – 2 minggu nata yang terbentuk kira-kira setebal 2 – 3 cm diambil — Nata de Soya mentah.
selanjutnya selamat MENCOBA ...
|
Teman-teman YANG SUKA EKSperimen.., silahkan deh coba ne resep.., hasil pertanian
Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum, berkalori rendah, kadar serat 2,5 %, dan memiliki kadar air 98 %. Serat yang ada dalam nata tersebut sangat penting dalam proses fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes dan memperlancar pencernaan makanan atau dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu dapat dipakai sebagai sumber makanan
Nata de pina
kalori rendah dan untuk keperluan diet Bahan baku yang sudah umum digunakan sebagai media untuk membuat nata adalah air kelapa, yang produknya dikenal dengan nama nata de coco. Nata juga dapat dibuat dengan bahan-bahan media lainnya yang cukup mengandung gula. Gula yang terkandung dalam bahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh A. Xylinum untuk membentuk nata.
Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tersebut antara lain adalah kedelai (nata de soya), tomat (nata de tomato) dan nanas (nata de pina) . Pada prinsipnya medium nata adalah cairan yang mengandung gula, oleh karena itu limbah buah-buahan , termasuk limbah nenas juga bisa digunakan sebagai medium nata depina. Selain buahnya, limbah nanas juga dapat dipakai sebagai bahan baku nata de pina
A. Alat dan bahan
Alat :
1. Kompor
2. Panci stenless steel
3. Gelas ukur plastic
4. Saringan kelapa
5. Karet gelang/ tali kasur
6. Kertas koran distrika
Bahan :
1. Sari limbah buah nanas
2. Bibit/starter bakter xyilinum
3. Pupuk za/urea (0,5%), cuka dapur 12 sendok the/liter/asemacetat glasikal (6 sendok the/1liter
B. Proses pembuatan
Loyang
1. siapkan loyang kering dan bersih serta kertas Koran steril(disetrika)
2. karet/tali kasur dan lingkaran pada loyang
sari limbah buah nanas
1. Blender limbah buah nanas bersih (1 : 1)
2. ukuran dan saringan sari limbah buah nanas
3. panaskan sari limbah buah nanas sampai mendidih
4. ambil kotoran/gelembung yang ada diperlukan sari limbah buah nanas yang mendidih sampai bersih
5. masukan pupuk. Gula pasir, kemudian ZA/urea
6. bersihkan kotoran-kotoran
7. masukan cuka. Biarkan sampai mendidih
8. masukan dalam loyang atau botol sirup
Fermentasi
1. masukan sari limbah buah nanas yang masih panas kedalam loyang sekitar 1 liter
2. tutuplah loyang dengan kertas Koran steril dengan baik dan rapi hingga tertutup rapat lalu ikat dengan karet/benang disekeliling isi loyang
3. simpan loyang ditempat yang bersirkulasi udara baik. Suhu ruang berkisar 28-30 c. biarkan sellama 1 hari.
4. hari berikutnya dilakukan pembinan dengan cara :
a. angkat tutup Koran disalah satu pojok loyang sedikit, masukan bibit dari botol 100-150 cc setelah dilakukan pemanasan pada ujng botol selanjutnya tutup kembali loyang. Lakukan hal yang sama pada loyang lainnya.
b. Simpanlah loyang yang sudah di isi bibit selama 8-15 hari dalam keadaan tertutup seperti semula.
c. Setelah 8-15 hari, sari limbah buah nanas yang semula cair telah berubah menjadi padat (nata de pinna) yaitu berupa lembaran setebal 2-3 cm
Proses nata de pinna untuk dikonsumsi
1. panenlah nata de pinna dari loyang yang berupa lembaran dan cucilah hingga bersih.
2. potong lembaran menjadi kubus 1 X 1 cm. cucilah hingga bersih.
3. rendamlah dia air bersih selama 3 hari. Gantilah air rendamnya tiap hari. Setelah 3 hari lalu tiriskan.
4. rebuslah nata de pinna berbentuk kubus hingga mendidih. Angkat lalu tiriskan kembali
5. siapkan air mendidih, masukan gula secukupnya ( 1 kg nata de pinna 1 kg gula dan 2 liter air). Lalu masukan nata de pinna yang sudah ditiriskan ke dalam panic, biarkan sampai mendidih, angkat dan dinginkan. Boleh ditambahkan essence/pasta vanili, leci atau coco pandan.
6. nata de pinna siap dikonsumsi. Lebih nikmat jika dikonsumsi dalam keadaan diingn atau ditambahkan es.
SELAMAT MENC0BA... semoga bermanfaat..bagi rekan-rekan yang selalu bersemangat membangun kreatifitas...
|
Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang. Memiliki luas wilayah 35.809 km², memiliki penduduk sebesar 473.880 jiwa (2004).
Ibukota Kabupaten Ketapang terletak di Ketapang, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Pawan.
1 Sejarah
2 Geografi
3 Ekonomi
4 Pendidikan
5 Kesehatan
6 Demografis
7 Transportasi
8 Tempat
9 Hotel
10 Bahasa Dayak
Sejarah
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah Afdeling yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residentis Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu
dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu:
Onder Afdeling Sukadana, berkedudukan di Sukadana
Onder Afdeling Matan Hilir, berkedudukan di Ketapang
Onder Afdeling Matan Hulu, berkedudukan di Nanga Tayap
Masing-masing Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana. Tiap-tiap Onderafdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik, yaitu:
Onder Afdeling Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu
Onder Afdeling Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan
Onder Afdeling Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau
Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana. Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:
Kerajaan Matan, yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu
Kerajaan Sukadana, yang membawahi Onder Distrik Sukadana
Kerajaan Simpang, yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu
Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang Panembahan. Sampai tahun 1942, kerajaan Matan dipimpin oleh Gusti Muhammad Saunan, kerajaan Sukadana dipimpin oleh Tengku Betung dan kerajaan Simpang dipimpin oleh Gusti Mesir.
Keraton Saunan
Masa Pendudukan Jepang. Masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang.
Masa Pendudukan NICA. Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus Afdeling yang disempurnakan dengan Stard Blood 1948 no. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan Swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan. Kemudian semua daerah swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi.
Pembentukan Kabupaten Sintang. Undang-undang nomor 25 tahun 1956 menetapkan status Kabupaten Ketapang sebagian bagian Daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang Bupati.
Geografi
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0Âș 19’00” - 3Âș 05’ 00” Lintang Selatan dan 108Âș 42’ 00” - 111Âș 16’ 00” Bujur Timur.
Dibandingkan Kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai, yang merupakan muara sungai, berupa rawa - rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, Sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit - bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.
Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:Utara Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Sanggau
Selatan Laut Jawa
Barat Selat Karimata
Timur Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sintang
Daerah Kabupaten ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 Km² (± 3.580.900 Ha) yang terdirid ari 33.209 Km² wilayah daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan serta memiliki 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Matan Hilir Utara, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kecamatan Kendawangan, Kecamatan Sukadana, Kecamatan Teluk Batang, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau, Kecamatan Manis Mata, Kecamatan Jelai Hulu, Kecamatan Sandai, Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Sei Laur dan Kecamatan Simpang Hulu.
Kota Ketapang dan Tugu Tolak Bala
Topografi
Daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni mulai dari kecamatan Telok Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar lainnya, yakni sungai Merawan/Matan, Kualan, Pesaguan, Kendawangan dan Jelai.
Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Ketapang berupa tanah podsolik merah kuning, litosol/regosol, latosol, andosol dan organosal. Tanah podsolik merah kuning terdapat di daerah hulu bagian tengah, memanjang dari utara ke selatan, meliputi kecamatan Tumbang Titi, Jelai Hulu, Marau, Simpang Hulu, sandau, Nanga Tayap, Sungai Laur dan sebagian kecamatan Manis Mata. Tanah litosol/rigosol terdapat di daerah hulu agak ke timur, sebagian besar terdapat di kecamatan Sungai Laur, Simpang Hulu, Sandai dan Nanga Tayap. Tanah latosol terdapat di kecamatan Sandai dan Sungai Laur. Jenis tanah andosol hanya terdapat di kecamatan Sandai bagian timur. Tanah organosal sebagian besar terdapat di daerah pantai, memanjang dari utara ke selatan, yaitu di kecamatan Simpang Hilir, Pulau Maya Karimata, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Manis Mata.
I k l i m
Kabupaten Ketapang ber iklim tropis dengan suhu rata - rata 23,70° C - 26,70° C dan suhu pada siang hari mencapai 30,80° C serta memiliki curah hujan rata - rata 3696,1 mm / th dengan curah hujan rata - rata per tahun sebanyak 214 kali, sedangkan kecepatan angin adalah 3,1 knot dan merupakan yang tertinggi di Kalimantan Barat.
Ekonomi
Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.
Pendidikan
Terdapat beberapa SMA dan SMK di kota ini. Juga terdapat beberapa perguruan tinggi, antara lain STAI Al Haudl, Politeknik KEtapang, AMKI, AKPER dan UT.
[sunting]
Kesehatan
Terdapat dua rumah sakit di kota ini yakni RSUD Agoesdjam dan RS Fatima (swasta).
Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang yang meliputi 24 Kecamatan adalah 473.880 jiwa (tahun 2004) yang terdiri dari laki-laki 217.885 jiwa dan perempuan 205.931 jiwa.
Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis. Suku Dayak dan Melayu serta Tionghua yang merupakan tiga suku terbesar di kota ini. Selain itu juga ada suku Jawa dan Madura. Orang Tionghua di kota ini menggunakan dialek Tiochiu (dalam ejaan Mandarin: Chaozhou) sebagai bahasa pengantar sesama Tionghua. Juga terdapat sebagian kecil orang Tionghua yang menggunakan bahasa Khek (Hakka).
Kelenteng Tua Pekong
Transportasi
Kota Ketapang dapat dijangkau dari kota lain melalui Bandara Rahadi Osman dan Pelabuhan Ketapang. Terdapat penerbangan dan ke Pontianak dan Semarang via Pangkalan Bun. Transportasi antar desa di Ketapang menggunakan bus, kapal cepat (speedboat). Trnasportasi di tengah kota dapat menggunakan angkot, yang dalam bahasa setempat disebutoplet (mobil jenis minibus atau van); juga terdapat ojek.
[sunting]
Tempat
Tugu Ale-ale
Tugu Ale-ale, terletak di perempatan Jl.R.Supratman dan jalan menuju jembatan Pawan 1, yang melintasi Sungai Pawan. Ale-ale adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas Ketapang. Tugu Tolak Bala, terletak di tengah Kota Ketapang, yakni di pertigaan Jl.Merdeka dan Jl.A.Yani. Museum Keraton Gusti Muhammad Saunan, dahulu merupakan kerajaan Melayu, terdapat di Ketapang, dan menghadap ke Sungai Pawan. Kelenteng Tua Pek Kong, tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jl.Merdeka, Ketapang.
Hotel
Di Kota Ketapang terdapat Hotel kelas Melati 3 yakni Hotel Perdana, Hotel Murni dan Hotel Putra Tanjung.Hotel Kelas Melati 1 yakni Hotel Aorta. Hotel Bintang 1 yakni Aston City Hotel Ketapang
Bahasa Dayak
Peneliti Institut Dayakologi, Sujarni Aloy dan kawan-kawannya (Sujarni Aloi, dkk 1997), meneliti ada 50 bahasa Dayak di Ketapang.
|
menghadirkan resep Gulai Daun Singkong, salah satu kreasi Resep Masakan Padang, bagi Anda semua yang gemar bereksperimen dengan dapur Anda tercinta. Resep ini kami peroleh dari berbagai sumber referensi yang terpercaya, jadi silahkan langsung aja disimak baik-baik ya. Dijamin top deh hasilnya :)
Bahan Gulai Daun Singkong
2 ons udang segar
1 liter santan dari 1.5 butir kelapa
400 gram daun singkong muda
Bumbu Gulai Daun Singkong
3 lembar daun jeruk
1 sendok teh garam
2 ruas jari jahe
1 ruas jari kunyit
2 biji asam jawa
1 lembar daun kunyit
Cara Membuat Gulai Daun Singkong
Cuci bersih daun singkong, lalu rebus hingga lunak dan empuk serta berubah warna. Angkat dan tiriskan. Jika sudah dingin, remas dengan tangan agar kandungan airnya yang tersisa terbuang.
Masukkan santan dalam panci hingga mendiih, kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan. Tambahkan bumbu lainnya, kemudian masukkan daun singkong.
Terus aduk-aduk santan agar tidak pecah.
Masukkan udang yang sudah dibersihkan.
Masak hingga santan mengeluarkan minyak.
Jika santan sudah mengental, kuahnya berkurang, dan udang sudah matang, angkat dan siap dihidangkan.
|
UNSUR KIMIA.
Untuk kegunaan lain dari unsur, lihat unsur (disambiguasi).
Tabel periodik unsur kimia
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.Daftar isi [sembunyikan]
1 Gambaran umum
2 Gambaran umum
3 Tata nama =
3.1 Lambang kimia
3.1.1 Simbol non-unsur
3.2 Kelimpahan
3.3 Lihat pula
3.3.1 Chemical information
[sunting]
Gambaran umum
[sunting]
Gambaran umum
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).
Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.
Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.
Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
[sunting]
Tata nama =
Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti "hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".
Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan unsur).
[sunting]
Lambang kimia
Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.
Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (raksa), dan sebagainya.
Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.
[sunting]
Simbol non-unsur
Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan organometalik, seringkali menggunakan simbol yang terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut adalah contohnya:
Cy - sikloheksil; Ph - fenil; Bz - benzoil; Bn - benzil; Cp - Siklopentadiena; Pr - propil; Me - metil; Et - etil; Tf - triflat; Ts - tosil; Hb - hemoglobin.
SENYAWA KIMIA.
Senyawa kimia adalah Zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur dengan melalui reaksi kimia dan senyawa tersebut juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Umumnya, rasio tetap ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan rasio yang dipilih manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan, superkonduktor YBCO, semikonduktor "aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.
Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah dia memiliki rumus kimia. Rumus kimia memberikan rasio atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik.
Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian).
Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor pengenal yang unik, yaitu nomor CAS.
|
Genetika
Genetika (dari bahasa Yunani ÎłÎÎœÎœÏ atau genno yang berarti "melahirkan") merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi (lihat entri biologi). Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya kajian genetika sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan trah-trah murni (pemuliaan) ternak dan tanaman. Orang juga sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Kala itu, kajian semacam ini disebut "ilmu pewarisan" atau hereditas.
Awal mula dan konsep dasar
[sunting]
Awal mula
Sejumlah percobaan terdokumentasi yang terkait dengan genetika telah banyak dilakukan pada masa sebelum Mendel, yang kelak banyak membantu memberikan bukti bagi teori Mendel. Percobaan-percobaan itu misalnya adalah sebagai berikut.
Pembuatan Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad ke-17 oleh Köhlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman, untuk menghasilkan tanaman yang menghasilkan umbi dan krop kubis sekaligus, meskipun tidak berhasil.
Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan berbunga (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898);
Percobaan terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19 yang hasilnya diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and plants under domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan penampilan pada generasi hasil perkawinan sekerabat (depresi inbred) dan penguatan penampilan pada hasil persilangan antarinbred (heterosis) meskipun dia tidak bisa memberikan penjelasan;
Usaha menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl Pearson melalui metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak teknik statistika modern).
Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (BrĂŒnn dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche ĂŒber Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.
[sunting]
Konsep dasar
Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
[sunting]
Kronologi perkembangan genetika
Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, sebagai dasar variasi genetik.;
1865 Gregor Mendel menyerahkan naskah Percobaan mengenai Persilangan Tanaman;
1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai pembuahan berganda;
1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries (Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro-Hungaria) ==> awal genetika klasik;
1903 Kromosom diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
1905 Pakar biologi Inggris William Bateson mengkoinekan istilah 'genetika';
1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) ==> awal genetika populasi;
1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom, menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) ==> awal sitogenetika;
1913 Alfred Sturtevant membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the correlation between relatives on the supposition of Mendelian inheritance (secara bebas berarti "Keterkaitan antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"), yang mengakhiri perseteruan antara teori biometri (Pearson dkk.) dan teori Mendel sekaligus mengawali sintesis keduanya ==> awal genetika kuantitatif;
1927 Perubahan fisik pada gen disebut mutasi;
1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat dipindahkan antarbakteri (konjugasi);
1931 Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi;
1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan bahwa gen-gen menyandi protein, ==> awal dogma pokok genetika;
1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty mengisolasi DNA sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi);
1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin cenderung sama banyak dengan timin;
1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada jagung;
1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan semua organisme lain) adalah DNA;
1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar-gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind Franklin ==> awal genetika molekular;
1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia berjumlah 46;
1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan (direplikasi) secara semikonservatif;
1961 Kode genetik tersusun secara triplet;
1964 Howard Temin menunjukkan dengan virusRNA bahwa dogma pokok dari tidak selalu berlaku;
1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus influenzae, memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti (lihat juga RFLP) ==> awal bioteknologi modern;
1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh genom Bacteriofag Ί-X174;, suatu virus ==> awal genomika;
1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah Kary Banks Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik.
1989 Sekuensing pertama kali terhadap gen manusia pengkode protein CFTR penyebab cystic fibrosis;
1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif (analisis QTL) ;
1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
1996 Sekuensing pertama terhadap eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae;
1998 Hasil sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda Caenorhabditis elegans, diumumkan;
2001 Draf awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya Human Genome Project;
2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99% [1]
[sunting]
Cabang-cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang murni genetika :
genetika molekular
genetika sel (sitogenetika)
genetika populasi
genetika kuantitatif
genetika perkembangan
Cabang-cabang terapan genetika :
genetika kedokteran
ilmu pemuliaan
rekayasa genetika atau rekayasa gen
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.
[sunting]
Genetika arah-balik (reverse genetics)
Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.
|
Persilangan tanaman atau makhluk hidup lainnya yang menarik minat manusia adalah sesuatu yang menjadi perhatian kalangan tertentu dari masa ke masa. Pemuliaan tanaman atau makhluk hidup lainnya biasanya bertujuan untuk mendapatkan varietas baru yang lebih unggul (bibit unggul), apapun juga patokan yang dipakai untuk suatu keunggulan (hal ini bisa jadi suatu sifat yang ''aneh'' tapi nyata, seperti terdapat pada ikan mas koki mata balon, kepala singa, dsb).
Khususnya bagi pemuliaan tanaman, sistem perundang-undangan dan sertifikasi biji memberikan keleluasaan bagi para pemulia untuk dapat berkarya dengan baik bagi kepentingan pengusaha. Dengan demikian segi komersial pemuliaan tanaman sangatlah besar dan cukup menarik bagi para pemulia. Hal ini didukung oleh pembuatan standard dalam industri biji, yang menyebabkan kemajuan pesat dapat kita lihat dalam berbagai hasil produksi tanaman di pasaran, seperti misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran. Bahkan juga tanaman-tanaman hias seperti anggrek, dan juga tanaman hias air.
Aspek paling memuaskan bagi para pemulia tanaman adalah jika melihat varietas yang dikembangkannya memasuki produksi komersial, walaupun hasil tersebut tidak menjamin bahwa varietas tersebut dapat diterima. Sisi artistik dari pemuliaan tanaman adalah kita tidak selalu bisa memperkirakan dengan baik penerimaan masyarakat terhadap setiap kombinasi genetik yang kita hasilkan.
Untuk dapat melibatkan diri dalam beberapa bentuk pemuliaan tanaman (atau makhluk hidup lain), tak dapat tidak kita harus sedikitnya memahami dasar-dasar genetika. Saat ini teori-teori dasar genetika bukan hanya konsumsi para ilmuwan, atau para pemulia profesional saja, tetapi sudah berkembang sedemikian rupa, seperti juga kegiatan pemuliaan itu sendiri, menjadi semacam hobi bagi masyarakat awam juga. Di sana-sini kita bisa menjumpai para hobiis ikan hias yang ingin memuliakan varietas ikan tertentu, atau mengawinsilangkan ikan-ikan tersebut dengan tujuan mendapatkan jenis ''baru''. Sayangnya seringkali kegiatan tersebut tidak didukung oleh informasi yang akurat tentang dasar-dasar genetika, dan kurangnya wadah untuk bertukar pendapat dan berdiskusi dengan pengarahan ilmiah yang sesuai juga setidaknya turut menghambat kemajuan ''hobi'' pemuliaan ini di Indonesia.
Seperti telah diketahui, teori genetika modern, termasuk yang diterapkan dalam pemuliaan tanaman, tidak dapat dilepaskan dari dasarnya, yaitu prinsip-prinsip genetika hasil penelitian seorang pastor dari abad ke-19 yang bernama Gregor Mendel. Mendel melakukan percobaannya pada tanaman ercis, dan melaporkan hasilnya pada tahun 1865. Laporan tersebut cukup sederhana, namun sangat efektif menyelesaikan masalah pewarisan sifat yang dijumpai para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Buku yang dalam bahasa aslinya ditulis oleh James R. Welsh ini menjabarkan secara detil teori-teori dasar genetika dalam kaitannya dengan pemuliaan tanaman, dalam bentuk yang cukup sederhana untuk dapat dipahami kaum awam yang ingin mendalami hobinya dalam pemuliaan tanaman. Pada Bab 2 sampai Bab 5, penjabaran terseut didasarkan pada pengalaan mengajar mata kuliah pemuliaan tanaman selama 15 tahun. Oleh karena itu para mahasiswa yang baru mendapatkan pelajaran pengantar pemuliaan tanaman dengan bekal pengetahuan genetika yang belum cukup luas pun diharapkan dapat memanfaatkan buku ini dengan maksimal.
|
Sumber Hara
-
Tanah
-
Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan penutup tanah.
-
Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus
Pupuk An-Organik
-
Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya kerja, mudah diberikan sesuai rekomendasi.
-
Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak semua pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
-
Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga per kg hara mahal, sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
-
Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas masih perlu diuji.
Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada.
Sumber Hara | Hara Utama | N | P2O5 | K2O | MgO | CaO | B | Cu | S | Cl |
1. Pupuk Tunggal |
- Urea | N | 46 | | | | | | | | |
- Ammonium Nitrat (AN) | N | 35 | | | | | | | | |
- Sulphate of Ammonia (SOA - ZA) | N, S | 21 | | | | | | | 24 | |
- Rock Phosphate (RP) | P, Ca | | 30 | | | 45 | | | | |
- Triple Super Phosphate (TSP) | P, Ca | | 46 | | | 20 | | | | |
- Single Super Phosphate (SSP) | P, Ca, S | | 18 | | | 25 | | | 11 | |
- Muriate of Potash (MOP - KCl) | K, Cl | | | 60 | | | | | | 35 |
- Sulphate of Potash (SOP-ZK) | K, S | | | 50 | | | | | 17 | |
- Kieserite | Mg, S | | | | 27 | | | | 23 | |
- Dolomit | Mg, Ca | | | | 22 | 30 | | | | |
- Sulfur | S | | | | | | | | 97 | |
- Borate | B | | | | | | 11 | | | |
- Copper Sulphate (CuSO4.H2O) | Cu | | | | | | | 25 | 13 | |
- Langbeinite | K, Mg, S | | | 22 | 18 | | | | 22 | |
2. Pupuk Majemuk |
- Diammonium Phosphate (DAP) | N, P | 18 | 46 | | | | | | | |
- NPK (12-12-17-2) | N,P,K,Mg | 12 | 12 | 17 | 2 | | | | | |
- NPK (15-15-6-4) | N,P,K,Mg | 15 | 15 | 6 | 4 | | | | | |
- NPK (15-15-15) | N,P,K | 15 | 15 | 16 | | | | | | |
3. Sisa - sisa Tanaman |
- Abu tandan kosong | K, Mg, Ca | | 4 | 40 | 6 | 5 | | | | |
- Tandan kosong | N, K | <> | 0,1 | 1,2 | 0,1 | 0,1 | | | | |
- Pelepah hasil tunasan | N, P, K | 0,5 | 0,1 | 0,8 | 0,1 | 0,1 | | | | |
- Limbah cair PKS | N, K, Mg | 0,4 | 0,2 | 1,3 | 0,4 | | | | | |
Karakteristik Pupuk Urea dan ZA |
Keterangan | Jenis Pupuk |
Urea | Z A |
Kadar N (%) | 42 - 46 | 21 |
Hara lain (%) | - | 24 % S |
Kelarutan dalam air (gr/ltr) | 1.030 | 750 |
Reaksi | agak masam | masam |
Higroskopisitas | tinggi | kurang |
Pencucian/penguapan | tinggi | sedang |
Ketersediaan | mudah | mudah |
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 - 13 thn) | 2,75 | 4,5 |
Karakteristik Pupuk Phosphate |
Keterangan | Jenis Pupuk |
RP-Gafsa | RP-Maroco | CIRP | TSP | SP-36 |
P2O5 (larut asam sitrat 2 %) | 26,7 | 33,1 | 28 | 46 | 36 |
Hara Lain : - CaO (%) - Al2O3 + Fe2O3 (%) - S (%) | 49,8 0,2 - | 48,2 0,18 - | 35,7 9,3 - | 18,3 0 - | - - 5 |
Kelarutan dalam air ( gr/ltr ) | 0,125 | - | - | > 99 | - |
Reaksi | Netral - basa | Netral - basa | Netral - basa | Masam | Agak masam |
Higroskopisitas | - | - | - | - | - |
Kehalusan : | 63 91 | 29 80 | 60 99 | - - | - - |
Ketersediaan | Mudah | Mudah | Mudah | Tidak tersedia | Mudah |
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 - 13 thn) | - | - | - | 1,75 | 2,25 |
Karakteristik Pupuk ZK dan KCl/MOP |
Keterangan | Jenis Pupuk |
ZK | MOP/KCl |
Kadar K2O (%) | 49 - 53 | 21 |
Hara lain (%) | 18 % S | 47 % Cl |
Kelarutan dalam air | larut | larut |
Reaksi | netral | netral |
Higroskopisitas | - | - |
Ketersediaan | mudah | mudah |
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 - 13 thn) | - | 2,25 |
Karakteristik Pupuk Magnesium |
Keterangan | Jenis Pupuk |
Kieserite | Dolomit | Dolomit - Lokal |
Kadar MgO (%) | 27 | 18 - 22 | 2,9 - 37,7 |
Hara lain (%) | 22 % S | 40 % CaO | 0,9 - 48 % CaO 0,04 - 4,21 % Fe2O3 35 - 45 % SiO2 |
Kelarutan dalam air | Agak sukar | sukar | - |
Reaksi | Agak masam | Basa | - |
Higroskopisitas | - | - | - |
Kehalusan | - | Bervariasi > 95 % (mesh 100) | Bervariasi > 90 % (mesh 80) |
Ketersediaan | mudah | mudah | mudah |
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 - 13 thn) | 1,5 | 2 - 2,5 | - |
Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk
| Urea | Z A | R P | SP-36 | ZK | MOP | Kieserite | Dolomit |
Urea | a | N | | a | a | a | | N |
Z A | N | a | | N | x | x | | a |
R P | | | a | | | | | |
SP-36 | a | N | | a | x | a | | N |
ZK | a | x | | x | a | a | | a |
MOP | a | x | | a | a | a | | a |
Kieserite | | | | | | | a | |
Dolomit | N | a | | N | a | a | | a |
Keterangan : - a = Dapat dicampur
- N = Pupuk dapat dicampur segera sebelum digunakan
- x = Pupuk tidak dapat dicampur
|
|